Dampak Masif Korupsi?








Dampak Masif Korupsi?



 



Beberapa tahun
terakhir, sejumlah studi komprehensif mengenai berbagai dampak korupsi terhadap
variabel-variabel ekonomi secara ekstensif telah dilakukan. 
Usaha
rintisan telah dimulai oleh Mauro (1995) yang menegaskan bahwa korupsi
memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya, kajian Tanzi dan
Davoodi (1997) yang lebih elaboratif melaporkan bahwa korupsi mengakibatkan
penurunan tingkat produktivitas yang dapat diukur melalui berbagai indikator
fisik, seperti kualitas jalan raya.


Namun ternyata korupsi tidak hanya berdampak
dalam satu aspek kehidupan saja seperti diterangkan dalam
penelitian-penelitian.  Korupsi telah menimbulkan efek domino yang meluas
terhadap eksistensi bangsa dan negara. 


Indonesia sendiri, berdasarkan Laporan Bank
Dunia, dikategorikan sebagai negara yang utangnya parah, berpenghasilan rendah
(severely indebted low income country), dan termasuk dalam kategori
negara-negara termiskin di dunia seperti Mali dan Ethiopia.  Berbagai
dampak masif korupsi telah merongrong berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara seperti diuraikan dalam poin-poin berikut ini.





1.     
Dampak Korupsi
terhadap Ekonomi


Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat (an
enermous destruction effects
) terhadap orang miskin, dengan dua dampak
yang saling bertaut satu sama lain. Pertama, dampak langsung yang dirasakan
oleh orang miskin yakni semakin mahalnya harga jasa berbagai pelayanan publik,
rendahnya kualitas pelayanan, dan juga sering terjadinya pembatasan akses
terhadap berbagai pelayanan vital seperti air, kesehatan, dan pendidikan.
Kedua, dampak tidak langsung terhadap orang miskin yakni pengalihan sumber daya
milik publik untuk kepentingan pribadi dan kelompok, yang seharusnya
diperuntukkan guna kemajuan sektor sosial dan orang miskin, melalui pembatasan
pembangunan. 





2.     
Dampak Korupsi
terhadap Ekonomi Sosial


Korupsi, tidak diragukan, menyuburkan berbagai jenis
kejahatan dalam masyarakat. Menurut Alatas, melalui praktik korupsi, sindikat
kejahatan atau penjahat perseorangan dapat leluasa melanggar hukum, menyusupi
berbagai oraganisasi negara dan mencapai kehormatan.  Di India, para
penyelundup yang populer sukses menyusup ke dalam tubuh partai dan memangku
jabatan penting. Bahkan, di Amerika Serikat, melalui suap, polisi korup
menyediakan proteksi kepada organisasi-organisasi kejahatan dengan pemerintahan
yang korup.  Semakin tinggi tingkat korupsi, semakin besar pula kejahatan.


Menurut Transparensy International, terdapat pertalian
erat antara jumlah korupsi dan jumlah kejahatan. Rasionalnya, ketika angka
korupsi meningkat, maka angka kejahatan yang terjadi juga meningkat.
Sebaliknya, ketika angka korupsi berhasil dikurangi, maka kepercayaan
masyarakat terhadap penegakan hukum (law enforcement) juga
meningkat.  Jadi bisa dikatakan, mengurangi korupsi dapat juga (secara
tidak langsung) mengurangi kejahatan lain dalam masyarakat.


0 Response to "Dampak Masif Korupsi?"

Post a Comment